Sinonim :
= Sida indicum, Linn.
Familia :
Malvaceae
Uraian :
Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 m dpl.
Untuk mengobati kencing baru, batu ginjal , harus mengikuti petunjuk hasil penelitian para Ahli berikut ini .
Uraian :
Tanaman ini dapat
ditemukan dari 1-400 m dpl. Menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak,
tanah kosong yang terlantar, kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias.
Perdu tegak berumur panjang, tinggi 0,5-3 rn, pangkalnya kerapkali berkayu dengan
ranting yang keluar dari bawah, berambut pendek dan rapat. Daun letak
berseling, bertangkai panjang, bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing,
tepi bergerigi atau beringgit kasar, tulang daun menjari, panjang 3-11 cm,
lebar 2,5-7 cm. Bunga tunggal dengan 5 daun mahkota berwarna kuning, diameter
2-2,5 cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar
setelah tengah hari. Buah bentuknya seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm,
penampang 2,5 cm, terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk
ginjal. Herba ini merupakan tanaman yang menghasilkan serat berwarna putih.
Perbanyakan dengan biji.
Nama Lokal :
Cemplok (Jawa),
Barulau, belalang sumpa (Palembang); Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil
(Maluku),; Gandera ma cupa (Ternate);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Wasir, Bisul, Sakit Telinga, TB Paru
(Bronkhitis), Kencing batu; Reumatik, Cacing keremi, sakit gigi, gusi bengkak,
Demam, Diare; Kaligata, gondongan, Batuk, Sembelit, Kencing nanah;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman.
Untuk penyimpanan, herba setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya,
kemudian dijemur sampai kering.
KEGUNAAN:
Daun / seluruh
tanaman:
- Pembengkakan
saluran telinga yang menyebabkan rasa sakit,
pendengaran menurun atau teiinga berdenging
(tinnitus).
- Demam, gondongan
(epidemic parotitis).
- TB paru, radang
saluran napas (bronchitis).
- Kencing sedikit
(oliguria), kencing nanah, kencing batu.
- Radang kandung
kencing, radang saluran kencing (urethritis).
- Diare.
- Bisul (furunkeo,
kaligata (urticaria).
- Sakit gigi, gusi
bengkak.
- Rematik.
Akar:
- Batuk.
- Kencing nanah.
- Diare.
- Radang telinga
tengah (otitis media).
- Wasir.
- Demam.
Biji:
- Disentri. Sembelit.
Kencing nanah, cystitis kronis. Cacing keremi.
- Bisul.
PEMAKAIAN:
Untuk minum:
Seluruh tanaman:
15-30 g (bahan segar: 30-60 g), rebus.
Akar: 10-15 g, rebus.
Pemakaian luar: Daun
dilumatkan sampai halus, untuk bisul dan koreng,
CARA PEMAKAIAN:
1. Wasir:
150 g akar direbus dengan air secukupnya
sampai kental. Diminum
100 cc, sisanya diuapkan ke lubang dubur
selagi panas.
2. Bisul:
1 buah biji kering digiling menjadi bubuk,
lalu diseduh dengan 1
cangkir air panas, hangat-hangat diminum.
Daunnya setelah dicuci
bersih dilumatkan dan tambahkan madu
secukupnya, tempelkan
pada bisul.
3. Sakit telinga,
pendengaran menurun:
60 g herba segar atau 20-30 buah dicuci
bersih lalu direbus dengan
daging tanpa lemak. Setelah dingin disaring
lalu diminum. Lakukan
setiap hari.
4. Tuberkulose paru
(TB paru) yang masih ringan:
30 g akar kembang sore, 30 g akar 1 lex
asprelia, 15 g Mahonia
japonica, direbus. Setelah dingin disaring,
dibagi dalam 3 bagian
untuk diminum habis dalam satu hari.
5. Kencing batu:
Herba direbus, dipakai untuk merendam
tubuh. Untuk tapalnya,
ambil daun secukupnya, setelah dicuci
bersih lalu digiling sampai
halus dan dipakai sebagai tapal pada
pinggang dan kandung
kemih. Harus sering diganti, karena daunnya
berbau busuk.
6. Rematik:
Rebusan herba ini dipakai untuk mandi atau
sebagai kompres pada
bagian tubuh yang sakit.
7. Cacing kerami pada
anak:
Biji digiling halus lalu digulung seperti
rokok kemudian dibakar.
Asapnya ditiupkan kelubang dubur.
8. Sakit gigi, gusi
bengkak:
Daun direbus, hangat-hangat dipakai untuk
kumur-kumur.
CATATAN :
- Hati-hati bila
pemakai sedang hamil.
- Kasingsat (Cassia
occidentalis)
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis, tawar, netral. Membersihkan panas dan lembab di dalam tubuh
(antipiretik), melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh dahak dan
peluruh kencing (diuretik). Daun: Manis, kelat, hangat. Akar: Manis, tawar,
sejuk. Peluruh kencing, menenangkan organ paru (pulmonary sedative), masuk
kedalam meridian ginjal. Biji: Peluruh kencing, laksans, peluruh dahak,
aphrodisiak.
KANDUNGAN KIMIA: Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid
yang terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3-rutinoside. Biji
mengandung minyak raffinose (C18 H32 O16).
Profil IPTEK | Site
Map | Contact Us
Copyright © 2005,
IPTEKnet. All rights reserved
Office : BPPT, Gd.1 -
Lt.16 , Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340 Technical Support (021)71112109;
Customer Care 081389010009; Fax. (021)3149058
No comments:
Post a Comment